Jumat, 19 Februari 2016

PRINSIP EKONOMI 8: STANDAR HIDUP SUATU NEGARA BERGANTUNG PADA KEMAMPUANNYA MENGHASILKAN BARANG DAN JASA

PRINSIP EKONOMI 8: STANDAR HIDUP SUATU NEGARA BERGANTUNG PADA KEMAMPUANNYA MENGHASILKAN BARANG DAN JASA

Perbedaan standar hidup di berbagai negara sangatlah mengagetkan. Pada tahun 2000, warga AS rata-rata memiliki penghasilan sebesar $34.100 per tahun. Pada tahun yang sama, warga Meksiko rata-rata berpenghasilan $800 setahun. Tidaklah aneh jika variasi yang sangat besar dalam pendapatan rata-rata ini tercermin pada berbagai ukuran kualitas hidup. Penduduk negara-negara dengan pendapatan tinggi memiliki lebih banyak pesawat televisi, mobil, layanan kesehatan yang lebih baik, dan usia harapan hidup yang lebih panjang daripada penduduk di negara-negara yang berpendapatan rendah.

Perubahan dalam standar-standar hidup dari waktu ke waktu pun cukup besar. Di AS pendapatan (dalam catatan sejarah) tumbuh 2 persen per tahun (disesuaikan dengan perubahan biaya hidup). Dengan tingkat pertumbuhan seperti ini, pendapatan rata-rata menjadi dua kali lipat setiap 35 tahun sekali. Sepanjang abad yang lampau, pendapatan rata-rata telah meningkat delapan kali lipat.

Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu standar hidup dengan standar hidup lain di berbagai negara dan sepanjang waktu? Jawabannya ternyata sangat sederhana. Hampir semua variasi antara standar-standar hidup dapat dikaitkan dengan perbedaan produktivitas (produktivity) negara-negara, yaitu besarnya jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dari satu jam kerja seorang pekerja. Di negara-negara di mana pekerja dapat menghasilkan jumlah barang dan jasa yang banyak per satuan waktu, sebagian besar masyarakatnya menikmati standar hidup yang tinggi. Di negara-negara yang pekerjanya kurang produktif, kebanyakan masyarakat nya terpaksa ikut hidup sederhana. Begitu juga, tingkat pertumbuhan produktivitas suatu negara menentukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-ratanya.

Hubungan yang mendasar antara produktivitas dan standar hidup sebenarnya sederhana, namun implikasinya sangat lah besar. karena produktivitas adalah aspek primer yang berpengaruh terhadap standar hidup, penjelas-penjelas yang lain sifatnya sekunder. Sebagai contoh, peningkatan standar hidup kaum pekerja AS selama satu abad yang lampau dapat dikaitkan dengan solidnya perserikatan buruh atau adanya undang-undang yang mengatur kesejahteraan pekerjanya, misalnya aturan upah minimum. Namun, hal yang paling berdampak bagi mereka adalah produktivitas mereka yang meningkat. Sebagai contoh lain, beberapa orang mengatakan bahwa meningkatnya kemampuan kompetisi Jepang dan negara-negara lain menjadi alasan mengapa pertumbuhan pendapatan di AS selama tahun 1970-an - 1980-an sangatlah lamban. Namun, lagi-lagi hal yang paling berdampak bukanlah kompetisi dari luar, melainkan berkurangnya pertumbuhan produktivitas di AS.

Hubungan produktivitas dan standar hidup punya dampak yang besar dan penting bagi kebijakan publik. Ketika dihadapkan pada pertanyaan bagaimana suatu kebijakan dapat mempengaruhi standar hidup, inti dari pertanyaan itu sebenarnya adalah bagaimana kebijakan tersebut mempengaruhi kemampuan kita untuk menghasilkan barang dan jasa. Untuk meningkatkan standar hidup, para pembuat kebijakan harus meningkatkan produktivitas dengan cara memastikan bahwa para pekerja nya terdidik baik, memiliki peralatan yang diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa, serta memiliki akses ke teknologi terbaik yang tersedia.

0 komentar:

Posting Komentar