Jumat, 19 Februari 2016

PRINSIP EKONOMI 9: HARGA-HARGA MENINGKAT JIKA PEMERINTAH MENCETAK UANG TERLALU BANYAK

PRINSIP EKONOMI 9: HARGA-HARGA MENINGKAT JIKA PEMERINTAH MENCETAK UANG TERLALU BANYAK

Di Jerman, pada bulan Januari 1921, harga koran adalah 0,3 mark. Kurang dari dua tahun kemudian, bulan November 1922, harga koran yang sama adalah 70 juta mark. Semua harga lainnya dalam perekonomian Jerman di masa itu meningkat dalam jumlah yang sama besar. Periode ini adalah salah satu contoh terjadinya inflasi (inflation) yang paling spektakuler sepanjang sejarah, ketika semua harga secara keseluruhan mengalami peningkatan.

Meskipun AS belum pernah mengalami inflasi yang mirip dengan yang terjadi di Jerman tahun 1920-an, pada beberapa waktu inflasi telah menimbulkan banyak masalah perekonomian. Sepanjang tahun 1970-an, misalnya, tingkat harga secara keseluruhan telah meningkat lebih dari dua kali lipat, dan Presiden Gerald Ford menyebut inflasi sebagai "musuh rakyat nomer satu." Bandingkan dengan tingkat inflasi di tahun 1990-an yang hanya sebesar 3 persen per tahun; dengan tingkat seperti ini, perlu waktu setidaknya 20 tahun untuk harga-harga menjadi dua kali lipat. Karena inflasi yang tinggi menyulitkan rakyat dari berbagai segi, menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah adalah salah satu tujuan para pembuat kebijakan perekonomian di seluruh dunia.

Apa yang menyebabkan inflasi? Pada hampir setiap kasus tingkat inflasi yang terus-menerus dan besar-besaran, penyebab nya biasanya adalah hal yang sama, yaitu pertumbuhan jumlah uang. Ketika pemerintah mencetak uang dalam jumlah yang besar, nilai uang itu sendiri akan turun. Di Jerman pada awal 1920-an, ketika harga-harga pada umumnya meningkat tiga kali lipat setiap bulannya, jumlah uang juga meningkat tiga kali lipat setiap bulannya. Sejarah perekonomian di AS, meskipun tidak sedramatis Jerman, juga membawa kita pada kesimpulan serupa: Inflasi yang tinggi di tahun 1970-an dikaitkan dengan pertumbuhan jumlah uang yang cepat, dan inflasi yang rendah di tahun 1990-an dikaitkan dengan pertumbuhan jumlah uang yang lamban.

0 komentar:

Posting Komentar